Jumat, 25 November 2016

Keunggulan Kayu Jati Untuk Bahan Utama Furniture Mebel Jepara










Kayu jati dengan keindahan warna serta keahlusan teksturnya menjadikan kayu jati sebagai jenis kayu yang mewah. Tidak mengherankan jika kusen kayu jati sangat diminati oleh mereka yang mengerti akan arti kualitas yang berkelas.

Keberadaan kayu jati tidak dapat digantikan meski kemajuan zaman telah menghadirkan bermacam bahan furniture yang dinilai lebih elegan dan prestisius. Misalnya saja penggunaan pintu yang berbahan besi atau alumunium tetap akan kalah poin dengan kayu jati dalam hal nilai rasa seni.




Sebagai kayu kelas satu, kayu jati memang hadir dengan keawetan, kekuatan, serta keindahan yang tak tertandingi dengan jenis kayu-kayu lain. Dengan segala kualitas dan keunggulan kayu jati, kayu jati pun termasuk jenis kayu yang tahan terhadap serangan rayap, sehingga sangat cocok diaplikasikan dalam segala jenis dan bentuk furniture.

Kayu jati teras pada umumnya berwarna coklat kelabu, coklat muda, hingga coklat merah tua. Sementara jenis kayu gubal, pada bagian luarnya berwarna kelabu kekuningan dan putih.
Sisi unik dari kayu jati adalah sifat kayunya yang cenderung mudah dipotong meskipun jenis kayunya sendiri termasuk jenis kayu dengan kelas keawetan dan kekuatan nomor wahid. Keunggulan inilah yang semakin menempatkan kayu jati pada posisi primadoni, baik di kalangan konsumen maupun produsen.
Kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan mebel jepara.

Kayu jati yang diampelas harus memiliki tekstur permukaan yang licin seperti berminyak dan pola-pola lingkaran tahun yang terdapat pada kayu jati akan menambahkan nilai estetika tersendiri bagi para pecinta furniture kayu jati.
Dalam proses pengolahan kayu jati, sebaiknya menggunakan kayu yang proses pemanasannya mencapai suhu 100% oven.

Apabila kadar air yang terkandung dalam kayu masih banyak atau kayu belum benar-benar kering akan mengakibatkan penyusutan kayu yang berujung pada pecahnya kayu sehingga sulit untuk ditutup.





 Pengrajin kayu adalah orang yang pekerjaanya membuat barang-barang yang berbahan dasar kayu. Beberapa barang yang dibuat oleh pengrajin kayu antara lain menja, kursi, lemari, dan masih banyak yang lainnya. Pengrajin kayu termasuk pekerjaan yang menghasilkan barang. Mereka mengolah kayu yang diambil dari hutan kemudian mengolahnya menjadi barang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meja dan kursi yang digunakan siswa untuk belajar juga merupakan hasil produksi pengrajin kayu.

Pengolahan kayu menjadi barang jadi memerlukan proses yang panjang. Jenis sumber daya alam yang dimanfaatkan para pengrajin kayu adalah sumber daya alam kayu yang berasal dari tumbuhan. Kayu-kayu di hutan dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Cara pengambilan kayu yang tidak benar sering menimbulkan kerusakan hutan. Kayu-kayu sering diperoleh dengan penebangan hutan secara liar. Penebangan tumbuhan di hutan tanpa pilih tentu akan menimbulkan dampak buruk. Supaya hutan tidak rusak dapat dilakukan penebangan hutan dengan cara tebang pilih tanam.

Proses Pengolahan Kayu


 
Proses pengolahan kayu dimulai dari penebangan kayu di hutan. Kayu tersebut ditebang menggunakan alat yaitu gergaji mesin. Berbeda dengan jaman dahulu penebangan masih menggunakan alat tradisional berupa kapak. Pada kegiatan penebangan kayu harus diperhatikan juga kelestarian hutan. Penebangan kayu yang memperhatikan kelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara pohon yang hendak ditebang seharusnya dipilih yang sudah berumur tua, dan penebangan hendaknya diiringi dengan penanaman hutan kembali atau reboisasi.

Kayu-kayu yang telah ditebang tersebut dipotong sesuai dengan ukuran tertentu. Alat yang digunakan masih sama yaitu gergaji mesin. Selain untuk memudahkan dalam proses pengangkutan kayu juga dipotong untuk diambil bagian kayu yang bagus. Karena tidak semua kayu dapat dimanfaatkan, ada bagian kayu yang busuk dan berlobang, bagian ini harus dibuang karena tidak bisa dimanfaatkan. Biasanya kayu tersebut diperoleh dengan cara membeli kepada pemilik kayu. Kayu kemudian diangkut menuju tempat yang dekat dengan jalan raya sehingga dapat diangkut menggunakan kendaraan. Biasanya kayu yang ditebang letaknya jauh dari jalan raya, orang yang bertugas mengangkut kayu ini dinamakan buruh angkut kayu.

Kayu yang telah dipotong diangkut menggunakan kendaraan menuju tempat penggergajian kayu. Di tempat inilah kayu dibelah menjadi beberapa bagian. Ada kayu yang dibuat papan dan ada juga yang dibuat balok kayu dengan ukuran tertentu. Proses pembelahan kayu menggunakan gergaji mesin sehingga proses pembelahan lebih cepat dan menghasilkan banyak kayu dalam waktu yang singkat. Papan dan balok kayu hasil penggergajian ini biasanya dijual kepada para pengrajin kayu yang membutuhkan sebagai bahan pembuat meubelair.

Para pengrajin kayu membeli kayu dari pemilik penggergajian, mereka membeli kayu sesuai dengan barang yang akan dibuat. Misanya untuk membuat sebuah meja maka dibutuhkan kayu berbentuk papan untuk bagian atas meja dan kayu berbentuk balok untuk bagian bawah meja. Proses pembuatan meja dimulai dengan memotong kayu sesuai dengan ukuran meja yang akan dibuat menggunakan gergaji. Kayu yang telah dipotong tersebut dihaluskan menggunakan ketam yang menggunakan tenaga listrik. Kayu tersebut juga dibuat lubang untuk menyatukan bagian-bagian meja yang akan dibuat. Bagian bagian tersebut disatukan menggunakan pasak kayu, paku, atau lem.

Meja yang sudah terbentuk dihaluskan untuk menghilangkan bagian yang kurang rajin menggunakan amplas. Seluruh bagian meja (kecuali bagian yang tidak kelihatan dari luar) dihaluskan berulang kali sampai benar-benar halus. Untuk menutup lubang-lubang kecil pada meja digunakan dempul dan wood filler. Selanjutnya meja diberi pewarna menggunakan pelitur, ada juga yang menggunakan cat. Jadilah sebuah meja yang siap dipakai.

Pengrajin kayu biasanya menjual meja tersebut kepada toko mebel. Namun ada juga barang yang tidak dijual ke toko mebel sebab barang tersebut merupakan barang pesanan. Toko mebeler biasanya menerima berbagai macam barang yang dihasilkan oleh perajin kayu. Barang-barang tersebut berupa lemari, meja, kursi, jendela, pintu dan masih banyak yang lainnya. Pemilik toko menjual kembali hasil kerajinan kayu yang ia miliki kepada yang membutuhkan.

Sekolah biasanya membutuhkan meja dan kursi untuk kegiatan belajar mengajar. Biasanya sekolah membeli meja dan kursi tersebut dari toko mebeler. Sekolah membutuhkan meja dan kursi dalam jumlah yang banyak sesuai dengan jumlah siswa di sekolah tersebut. Nah, meja yang kalian gunakan untuk belajar berasal dari para pengrajin kayu yang dibeli lewat toko mebeler oleh sekolah.

Ternyata proses perjalanan sebuah meja dari pengrajin kayu sampai saat digunakan untuk belajar membutuhkan proses yang panjang. Kita dapat belajar dengan baik karena adanya hasil produksi yang dihasilkan pengrajin kayu. Kita juga dapat mencontoh sikap yang ditunjukkan oleh pengrajin kayu saat bekerja. Sikap pantang menyerah ditunjukkan oleh pekerja kayu saat proses pembuatan meja. Dengan tenaga dan pikiran yang mereka miliki mereka berusaha menciptakan barang yang dapat berguna bagi orang lain. Selain itu juga mereka menunjukkan sikap kerja keras. Demi memenuhi kebuthanya mereka bekerja untuk mendapatkan uang yang mereka butuhkan.


jangan lupa lihat juga bagaimana proses nyata pengolahan kayu jadi yuk kita lihat vidionya





0 komentar:

Posting Komentar